Jenis tanaman pangan
Indonesia
adalah Negara agraris tempat tumbuh berbagai
jenis tanaman pangan. Walaupun saat ini banyak sekali tanaman budidaya
pertanian yang diekspor namun dulunya Indonesia pernah dikenal sebagai
swasembada pangan. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai
makanan pokoknya.
Oleh
karena itu, sebagian besar tanaman pangan yang ditanam di Negara ini adalah
padi. Daerah lumbung padi di Indonesia sebagian besar adalah di pulau Jawa,
Bali, dan Sumatra. Walaupun sebagian besar beras diekspor dari Negara lain,
namun ketiga pulau inilah yang menyumbang konsumsi beras nasional. Selain padi,
makanan pokok lainnya adalah sagu, singkong, jagung, serta ubi.
Tanaman
pangan yang dapat ditemui sehari-hari dan ditanam di pekarangan rumah adalah
sayur mayor dan buah-buahan yag dapat diolah menjadi masakan dan beberapa
tanaman dapat dimakan tanpa harus dimasak. Di Jawa Barat, sebagian besar
masyarakatnya biasa memakan sayur mentah yang dijadilan lalapan dan sebagian
besar dari sayuran tersebut diambil dari kebun mereka sendiri.
Memakan
sayuran dari kebun sendiri lebih sehat daripada membeli sayuran di pasar karena
sayuran kebun tumbuh secara alami tanpa terkena bahan-bahan berbahaya seperti
pestisida. Banyak memakan sayuran dan buah sangatlah baik bagi kesehatan.
Selain mengandung banyak serat dan vitamin, tanaman juga dapat membuat awet
muda, memuluskan kulit serta melunturkan lemak.
Selain
kedua jenis tanaman tersebut, jenis tanaman pangan lainnya adalah tanaman yang
dapat diolah menjadi makanan lain atau jenis holtikultura. Salah satu contoh
jenis tanaman ini adalah kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi tempe, tahu,
susu, dan makanan lainnya. Tanaman holtikultura juga merupakan bagian dari
pertanian yang memilik peranan penting bagi dunia indrustri di Indonesia.
Tanaman
tersebut menjadi bahan baku pokok untuk berbagai produk makanan, baik yang
diawetkan/instan atau makanan kainnya. Selain itu, holtikultura juga
mendatangkan devisa bagi Negara yaitu sebagai komoditas ekspor. Sayangnya dunia
pertanian di Indonesia saat ini mengalami kemunduran.
Hal
ini disebabkan karena pemerintah tidak menaruh minat serius untuk mengembangkan
berbagai bibit tanaman unggul seperti yang difokuskan pada jaman orde baru
ketika Indonesia terkenal jaya sebagai Negara swasembada pangan yang menjadi kiblat
percontohan Negara-negara lainnya terutama Negara tetangga.
Namun,
walaupun beberapa bahan makanan pokok dan tanaman holtikultura pennting saat
ini masih diimpor dari Negara lain, kebutuhan tanaman pangan di Indonesia masih
mencukupi untuk konsumsi pangan masyarakat Indonesia.
Perkebunan
tidak sepenuhnya sama dengan kebun. Perkebunan diusahakan secara intensif menggunakan
berbagai mesin besar.
Perkebunan
adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanaman tertentu
pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesusai,
mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam
bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan
usaha lading dan hortikultura sayur mayor dan bunga, meski usaha penanaman
pohon buah masih disebut usaha perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya
berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari
setahun hingga tahunan.
Perkebunan
dibedakan dari dari agroforestri dan silvikultur (budidaya hutan) karena sifat
intensifnya. Dalam perkebunan pemeliharaan memegang peranan penting sementara
dalam agroforesti dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan untuk tumbuh
sesuai kondisi alam. Karena sifatnya intensif, pekebunan hamper selalu
menerapkan cara budidayamonokultur, kecuali untuk komoditas tertentu,
seperti lada dan vanili. Penciri sekunder, yang tidak selalu berlaku, adalah
adanya instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap hasil panen dari lahan
perkebuanan itu, sebelum produknya dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari usaha
tani pekarangan terutama karena skala usaha dan pasar produknya.
Ukuran
luas perkebunan sangat relative dan tergantung volume komoditas yang dihasilkan.
Namun demikian, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga
keuntungan melalui system produksi yang diterapkannya. Kepemilikan lahan bukan
merupakan syarat mutlak dalam perkebunan, sehingga untuk beberapa komoditas
berkembang system sewa-menyewa lahan atau system pembagian usaha, seperti
Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sejarah
perkebunan di banyak Negara kerap terkait dengan sejarah
penjajahan/kolonialisme dan pembentukan suatu Negara, termasuk di Indonesia.
Tanaman
perkebunan terdiri dari tanaman perkebunan di dataran tinggi dan dataran
rendah. Contoh tanaman peerkebunan di daratan tingi adalah cengkeh, teh, dan
tembakau. Sedangkan contoh perkebunan di dataran rendah adalah kelapa, karet,
dan kelapa sawit. Masing-masing tanaman perkebunan tersebut dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan manusia. Mislanya karet digunakan untuk membuat ban, tebu untuk
membuat gula dan kelapa sawit untuk membuat minyak goreng.
Holtukultura
(horticulture) berasa dari bahas latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan dapat
diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Kemudian holtikultura digunakan
secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Istilah holtikultura
digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja holtikultura
meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama, dan
penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Holtukultura merupakan salah satu
metode budidaya peertanian modern.
Holtukultura
merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura
memfokuskan pada budidaya tanaman buah, tanaman bunga, tanaman sayuran, tanaman
obat-obatan, dan taman. Salah satu cirri khas produk hortikultura adalah
perisabel atau mudah rusak karena segar.
Orang
yang menekuni bidang hortikultura dengan professional disebut hortikulturis.
Hortikultura
adalah salah satu jenis tanaman yang di budidayakan manusia. Pengertian
hortikultura adalah tanaman yang awalnya dibudidayakan di kebun atau
pekarangan. Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk
budidaya di kebun. Ada macam-macam jenis tanaman hortikultura yang di bedakan
berdasar hasil produknya.
Ciri-ciri dan contoh tanaman
hortikultura yaitu :
- Mudah/cepat busuk, tetapi selalu dibutuhkan setiap hari dalam kedaan segar. Sejak panen samoau pasar memerlukan penanganan secara cermat dan efisien karena akan memperngaruhi kualitas dan harga pasar. Contoh : wortel, bayam, asparagus, kol. Sawi, kangkung, cabai, brokoli, tomat, terong, dsb
- Memiliki nilai estetika, jadi harus memenuhi keinginan masyarakat umum. Keadaan ini sangat sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, namun dengan biayan tambuhan kesulitan itu dapat diatasi. Contoh : bunga gladiol, bunga sedap malam, bunga krisan, dsb.
- Produksinya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia sepanjang tahun. Contohh : durian, langsat, rambutan, manggis, mangga, dsb
- Memerlukan volume (ruangan) yang besar, menyebabkan ongkos angkut menjadi besar pula dan harga pasar menjadi tinggi. Contoh : duriab
- Memiliki daerah penanaman yang sangat spesifik atau menuntut agroklimat tertentu. Contoh : jeruk tebas, durian balai karngan, langsat punggur, duku Palembang, jeruk garut, mangga indramayu, markisa medan, rambutan parit baru, nanas Palembang, dsb.