expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 07 Juli 2014

JENIS TANAMAN PERTANIAN


Jenis tanaman pangan

        Indonesia adalah Negara agraris tempat tumbuh berbagai jenis tanaman pangan. Walaupun saat ini banyak sekali tanaman budidaya pertanian yang diekspor namun dulunya Indonesia pernah dikenal sebagai swasembada pangan. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya.
          Oleh karena itu, sebagian besar tanaman pangan yang ditanam di Negara ini adalah padi. Daerah lumbung padi di Indonesia sebagian besar adalah di pulau Jawa, Bali, dan Sumatra. Walaupun sebagian besar beras diekspor dari Negara lain, namun ketiga pulau inilah yang menyumbang konsumsi beras nasional. Selain padi, makanan pokok lainnya adalah sagu, singkong, jagung, serta ubi.
          Tanaman pangan yang dapat ditemui sehari-hari dan ditanam di pekarangan rumah adalah sayur mayor dan buah-buahan yag dapat diolah menjadi masakan dan beberapa tanaman dapat dimakan tanpa harus dimasak. Di Jawa Barat, sebagian besar masyarakatnya biasa memakan sayur mentah yang dijadilan lalapan dan sebagian besar dari sayuran tersebut diambil dari kebun mereka sendiri.
          Memakan sayuran dari kebun sendiri lebih sehat daripada membeli sayuran di pasar karena sayuran kebun tumbuh secara alami tanpa terkena bahan-bahan berbahaya seperti pestisida. Banyak memakan sayuran dan buah sangatlah baik bagi kesehatan. Selain mengandung banyak serat dan vitamin, tanaman juga dapat membuat awet muda, memuluskan kulit serta melunturkan lemak.
          Selain kedua jenis tanaman tersebut, jenis tanaman pangan lainnya adalah tanaman yang dapat diolah menjadi makanan lain atau jenis holtikultura. Salah satu contoh jenis tanaman ini adalah kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi tempe, tahu, susu, dan makanan lainnya. Tanaman holtikultura juga merupakan bagian dari pertanian yang memilik peranan penting bagi dunia indrustri di Indonesia.
          Tanaman tersebut menjadi bahan baku pokok untuk berbagai produk makanan, baik yang diawetkan/instan atau makanan kainnya. Selain itu, holtikultura juga mendatangkan devisa bagi Negara yaitu sebagai komoditas ekspor. Sayangnya dunia pertanian di Indonesia saat ini mengalami kemunduran.
          Hal ini disebabkan karena pemerintah tidak menaruh minat serius untuk mengembangkan berbagai bibit tanaman unggul seperti yang difokuskan pada jaman orde baru ketika Indonesia terkenal jaya sebagai Negara swasembada pangan yang menjadi kiblat percontohan Negara-negara lainnya terutama Negara tetangga.
          Namun, walaupun beberapa bahan makanan pokok dan tanaman holtikultura pennting saat ini masih diimpor dari Negara lain, kebutuhan tanaman pangan di Indonesia masih mencukupi untuk konsumsi pangan masyarakat Indonesia.




 Tanaman perkebunan

          Perkebunan tidak sepenuhnya sama dengan kebun. Perkebunan diusahakan secara intensif menggunakan berbagai mesin besar.
          Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesusai, mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usaha lading dan hortikultura sayur mayor dan bunga, meski usaha penanaman pohon buah masih disebut usaha perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.
          Perkebunan dibedakan dari dari agroforestri dan silvikultur (budidaya hutan) karena sifat intensifnya. Dalam perkebunan pemeliharaan memegang peranan penting sementara dalam agroforesti dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan untuk tumbuh sesuai kondisi alam. Karena sifatnya intensif, pekebunan hamper selalu menerapkan cara budidayamonokultur, kecuali untuk komoditas tertentu, seperti lada dan vanili. Penciri sekunder, yang tidak selalu berlaku, adalah adanya instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap hasil panen dari lahan perkebuanan itu, sebelum produknya dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari usaha tani pekarangan terutama karena skala usaha dan pasar produknya.
          Ukuran luas perkebunan sangat relative dan tergantung volume komoditas yang dihasilkan. Namun demikian, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui system produksi yang diterapkannya. Kepemilikan lahan bukan merupakan syarat mutlak dalam perkebunan, sehingga untuk beberapa komoditas berkembang system sewa-menyewa lahan atau system pembagian usaha, seperti Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
          Sejarah perkebunan di banyak Negara kerap terkait dengan sejarah penjajahan/kolonialisme dan pembentukan suatu Negara, termasuk di Indonesia.
          Tanaman perkebunan terdiri dari tanaman perkebunan di dataran tinggi dan dataran rendah. Contoh tanaman peerkebunan di daratan tingi adalah cengkeh, teh, dan tembakau. Sedangkan contoh perkebunan di dataran rendah adalah kelapa, karet, dan kelapa sawit. Masing-masing tanaman perkebunan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Mislanya karet digunakan untuk membuat ban, tebu untuk membuat gula dan kelapa sawit untuk membuat minyak goreng.



Tanaman hortikultura

          Holtukultura (horticulture) berasa dari bahas latin hortus (tanaman kebun)  dan cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Kemudian holtikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Istilah holtikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja holtikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama, dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Holtukultura merupakan salah satu metode budidaya peertanian modern.
          Holtukultura merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah, tanaman bunga, tanaman sayuran, tanaman obat-obatan, dan taman. Salah satu cirri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar.
          Orang yang menekuni bidang hortikultura dengan professional disebut hortikulturis.
          Hortikultura adalah salah satu jenis tanaman yang di budidayakan manusia. Pengertian hortikultura adalah tanaman yang awalnya dibudidayakan di kebun atau pekarangan. Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Ada macam-macam jenis tanaman hortikultura yang di bedakan berdasar hasil produknya.
Ciri-ciri dan contoh tanaman hortikultura yaitu :
  1. Mudah/cepat busuk, tetapi selalu dibutuhkan setiap hari dalam kedaan segar. Sejak panen samoau pasar memerlukan penanganan secara cermat dan efisien karena akan memperngaruhi kualitas dan harga pasar. Contoh : wortel, bayam, asparagus, kol. Sawi, kangkung, cabai, brokoli, tomat, terong, dsb
  2. Memiliki nilai estetika, jadi harus memenuhi keinginan masyarakat umum. Keadaan ini sangat sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, namun dengan biayan tambuhan kesulitan itu dapat diatasi. Contoh : bunga gladiol, bunga sedap malam, bunga krisan, dsb.
  3.  Produksinya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia sepanjang tahun. Contohh : durian, langsat, rambutan, manggis, mangga, dsb
  4. Memerlukan volume (ruangan) yang besar, menyebabkan ongkos angkut menjadi besar pula dan harga pasar menjadi tinggi. Contoh : duriab
  5. Memiliki daerah penanaman yang sangat spesifik atau menuntut agroklimat tertentu. Contoh : jeruk tebas, durian balai karngan, langsat punggur, duku Palembang, jeruk garut, mangga indramayu, markisa medan, rambutan parit baru, nanas Palembang, dsb.